Melanjutkan tulisan sebelumnya, aku teruskan cerita perjuanganku selama sebulan ini.
Setelah bertemu dokter spesialis syaraf yang kedua, karena dia baik aku sebutkan saja namanya dr. Maruli. Harapanku kembali timbul, optimis lagi. Aku rutin dan disiplin mengkonsumsi obatnya. Seorang temanku yang berprofesi sebagai perawat juga cerita bahwa ada teman dari temannya pernah terkena penyakit yang sama denganku dan sembuh setelah 2 bulan. Continue reading “Ketika Nikmat Dikurangi part.2”